Seorang anak kecil bertanya kepada imam
Malik rahimahullah, "wahai tuan, bagaimana seandainya ada orang
junub tidak mendapatkan air kecuali di dalam masjid, bolehkah ia masuk untuk
mengambilnya? "
Imam Malik menjawab, "Wahai anakku,
orang junub tidak boleh masuk masjid."
Anak
itu kembali menukas, " Tapi waktu shalat sudah tiba."
Imam Malik kembali menegaskan larangan
orang junub masuk masjid, tapi anak tersebut tetap tidak mau menerima jawaban
sang imam.
Akhirnya beliau bertanya, "Baiklah
anakku, apa saran/ jawaban yang kau inginkan ?"
Si anak tersebut menjawab, "bagaimana
menurut anda, bila si junub tadi bertayamum terlebih dahulu, lalu ia masuk
masjid untuk mengambil airnya ?"
Imam Malik terkejut dan kagum dengan
jawaban anak kecil tersebut, dan ia bertanya : "Kamu dari mana nak?"
"Dari
penduduk ini." Sambil jarinya menunjuk ke tanah. Lalu ia berpamitan
meninggalkan imam Malik dan murid-muridnya.
Orang-orang lalu memberi tahu imam Malik
kalau anak tersebut adalah Muhammad Hassan salah satu murid imam Abu Hanifah dari
negeri Iraq.
Imam Malik setengah tidak percaya berkata,
" Dari Iraq ? Dia tadi mengatakan dari kota ini, Madinah."
Murid-Murid
beliau menjawab, "Tidak wahai tuan guru, dia mengatakan penduduk ini,
tangannya menunjuk ke tanah."
"Aduh,
ini lebih berat lagi dari yang pertama." Kata imam Malik mengagumi
kecerdasan anak kecil tadi.
Semoga
bermanfaat. © AST
No comments:
Post a Comment