Wednesday 11 January 2017

CARA MEMINTA MAAF YANG PALING HARU



Para sahabat tengah berkumpul disebuah majlis, waktu itu Rasulullah tidak bersama mereka. Ada Khalid Bin Walid, Ibnu ‘Auf, Bilal dan Abu Dzar di majlis tersebut. Mereka sedang terlibat dalam debat tukar pendapat tentang strategi peperangan, lalu Abu Dzar mengemukakan pendapatnya dan berkata : “Menurut pasukannya mestinya begini dan begitu.”

Namun pendapat itu disanggah oleh Bilal  : “Tidak, usulan yang keliru.”

Keduanya lalu terlibat adu mulut yang seru, sampai Abu Dzar membalas, “Engkau wahai anak orang yang berkulit hitam menyalahkanku!?”
Mendengar ucapan ini Bilal lalu berdiri karena marah dan menyesalkan perkataan sahabatnya tersebut, sambil berlalu ia berkata, “Demi Allah… Aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam.”

            Bilal tiba dihadapan Rasulullah shallahu’alaihi wassalam lalu mengadukan prihal perkataan Abu Dzar : “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau mendengar apa yang dikatakan Abu Dzar padaku?”
            Beliau bertanya : “Apa yang dia katakan padamu?” Bilal menjawab, “Dia mengatakan begini dan begitu…”
Wajah Rasulullah kemudian berubah karena ketidaksukaannya terhadap peristiwa tersebut.
            Tidak lama datang tergopoh-gopoh Abu dzar dengan raut wajah takut dan penuh penyesalan. Setelah ia mengucap salam dan duduk dihadapan Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam, beliau bersabda kepadanya , “Wahai Aba Dzar, apa dengan ibunya  Bilal ? Jika engkau menjelekkan seseorang (karena keturunan) kungguh pada dirimu ada kejahiliyaan.”

Abu Dzar sontak menangis, dia mendekat ke Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, mintalah kepada Allah agar mengampuniku.”

            Sambil menangis, dia keluar dari masjid menemui Bilal yang sedang berjalan. Dia lalu membaringkan kepalanya sampai pipinya menempel ketanah dan berkata,

“Wahai Bilal. Demi Allah, aku tak akan mengangkat kepalaku sampai engkau menginjaknya dengan kakimu. Engkau adalah orang yang mulia dan aku orang yang hina!”

Hal ini membuat Bilal menangis. Dia mendekati sahabatnya, mencium pipinya dan berkata, “Demi Allah, aku tak akan menginjak wajah yang pernah digunakan sujud kepada Allah.”
Mereka berdua lalu berdiri, berpelukan sambil menangis.