Sebuah pelajaran
yang berharga bagi kita, bahwa para pembuka masjidil Aqsha, Umar dan
Shalahuddin bukanlah orang Palestina. Umar bin Khattab adalah orang Makkah yang
pindah ke Madinah, sedangkan Shalahuddin al Ayyubi adalah orang Iraq yang
kemudian menetap di Suriah.
Karena itulah
saudara-saudara kita di Palestina berkata : “Kami hari ini membela dan menjaga
al Aqsha dan Palestina, sekedar agar ia tidak hilang dari peta dunia. Adapun
yang akan membebaskan negeri ini, kami yakin bukanlah kami sebagaimana
sebelumnya al Aqsha dibuka bukan oleh orang Palestina.”
Tidak mustahil
bahwa akan lahir generasi Umar dan
Shalahuddin dari negeri ini. Karena kita dalam keadaan yang memungkinkan untuk
banyak melakukan persiapan. Negeri kita aman, madrasah dan Pesantren tempat
menempa calon pejuang bertebaran. Kita punya kesempatan lebih banyak daripada
saudara-saudara kita yang negerinya dilanda konflik dan masa sulit.
Hanya
masalahnya sejauh mana kita jujur dalam berjuang untuk agamanya. Karena kelurusan
niat itu yang akan mengantarkan kita kepada karunia agung dariNya. Bukan tidak
mungkin, bahwa dalam shaf-shaf pembuka al Aqsha kelak, terselip anak-anak kita,
atau bahkan dia yang menjadi sang imam berdiri paling depan.
Sungguh saudaraku, guratan duka yang tertoreh
diwajah umat hari ini akan segera terobati. Pekat dan gelapnya peradaban muslimin
akan lekas tersinari oleh fajar yang menyingsing. Sudah habis masa tidur
panjang. Saatnya kita bangkit bersiap dan mempersiapkan generasi yang akan
mengembalikan Izah muslimin, merebut kembali negeri-negeri yang terjajah dan menegakkan ar Rayah dan syariah di bumi Allah. Insyaallah.