Diantara ciri ahlusunnah wal
Jama'ah adalah tawassud (moderat), tidak jatuh kepada sikap tafridh dan
juga Ifrad. Antara berlebihan-lebihan vs meremeh-remehkan.
Tahdzir yang dibolehkan adalah kepada pelaku kemunkaran. Yang mana
sesuatu disebut munkar itu adalah bentuk maksiat dan kebid'ahan yang
tidak ada perbedaan pendapat ulama tentangnya.
Contoh maksiat yang tidak ada khilaf : Zina, khamar, perjudian, perdukunan dll.
Contoh bid'ah yang tidak ada khilaf : Mencaci maki keluarga dan sahabat Nabi, mengikuti ajaran Nabi palsu, melarung kepala kerbau dll.
Kepada pengusung kemunkaran seperti ini wajib bagi kita menegakkan amar ma'ruf nahi munkar diantaranya dalam bentuk mentahdzir pendukungnya.
Sayangnya, ada kelompok tertentu terlalu semangat dalam masalah ini. Lisan mereka enteng dalam melontarkan cacian kepada pihak lain yang berbeda dalam masalah furu' (cabang) sekalipun.
Maulid Nabi, Tahlilan, shalawatan karena mereka hukumi bid'ah, langsung tahdzir !
Demonstrasi, aksi damai, mengkritik penguasa mereka hukumi maksiat, langsung tahdzir !
Subhanallah. Kalau manhaj mereka kita pakai, siapakah kiranya orang yang bisa selamat dari tahdzir ? Wajarlah kalau kemudian sesama merekapun saling tahdzir, saling takfir. Pecah bermusuh-musuhan.
Kaum tahdzirin jadi seperti itu pasti karena kualat sama ulama. Mati hatinya, karena mengunyah daging mereka. Untunglah cara beragama kita tidak ikut mereka, dadada ...
Wallahu Musta'an.
Contoh bid'ah yang tidak ada khilaf : Mencaci maki keluarga dan sahabat Nabi, mengikuti ajaran Nabi palsu, melarung kepala kerbau dll.
Kepada pengusung kemunkaran seperti ini wajib bagi kita menegakkan amar ma'ruf nahi munkar diantaranya dalam bentuk mentahdzir pendukungnya.
Sayangnya, ada kelompok tertentu terlalu semangat dalam masalah ini. Lisan mereka enteng dalam melontarkan cacian kepada pihak lain yang berbeda dalam masalah furu' (cabang) sekalipun.
Maulid Nabi, Tahlilan, shalawatan karena mereka hukumi bid'ah, langsung tahdzir !
Demonstrasi, aksi damai, mengkritik penguasa mereka hukumi maksiat, langsung tahdzir !
Subhanallah. Kalau manhaj mereka kita pakai, siapakah kiranya orang yang bisa selamat dari tahdzir ? Wajarlah kalau kemudian sesama merekapun saling tahdzir, saling takfir. Pecah bermusuh-musuhan.
Kaum tahdzirin jadi seperti itu pasti karena kualat sama ulama. Mati hatinya, karena mengunyah daging mereka. Untunglah cara beragama kita tidak ikut mereka, dadada ...
Wallahu Musta'an.
No comments:
Post a Comment