Friday, 8 December 2017

KITA INI MEMANG ANEH

Dulu kita merasa belum bisa menikmati hidup karena masih serba susah, lalu kita bekerja berjibaku mengejar harta.Setelah secuil dunia ada digenggaman tangan, justru hidup terasa lebih susah, sering gundah dan hati selalu gelisah.

Kita mulai banyak menyendiri, sampai kesunyian membuat kita bosan. Lalu kita menginginkan menjalani hari-hari dengan banyak bergaul dengan sanak famili dan orang-orang hingga punya teman-teman, karena itu nampaknya menyenangkan.

Namun tak lama, kita justru sering dilanda nestapa dan rasa kecewa, karena di dalam pertemanan ada hasad, pergunjingan dan kebencian terselubung. Lalu munculah kesadaran pada diri bahwa kebahagiaan dan ketenangan hidup bukan pada harta dunia.

Lalu mulailah kita mencoba untuk mengamalkan agama dan mempelajari hukum-hukumnya. Harta yang ada juga untuk berderma, dan kita mulai rajin mendatangi majelis-majelis para ulama.

Ternyata ketenangan itu hanya sebentar lalu menghilang dan berganti kerisauan. Karena ketika bersama ulama dan orang shalih kita mulai merasa bosan dan terkadang dikecewakan.

Di majelis ilmu kita justru sibuk dengan perdebatan dan diskusi yang justru mengeraskan hati. Adapun harta yang kita sedekahkan tidak mendapat harga yang kita harapkan.
Lalu kita mulai menyendiri lagi, menyibukkan diri dengan dzikir dan tilawah al Qur'an. Berharap dengan itulah hidup kita segera meraih ketenangan.

Tapi tak lama kemudian justru kita dilanda kebosanan, jenuh dan akhirnya kita gelisah dan galau lagi...
Lalu kita berfikir untuk mengulang siklus hidup kita lagi. Kembali ke habitat lama, mengejar bangkai-bangkai dan sampah dunia.

Perjalanan hidup dan lika -likunya telah membuat kita lupa akan bau busuknya...
Terus kita terjerumus lagi dan lagi dalam lingkaran setan, sampai kapan ?
Hatta Zurtumul Maqabir...!

Hidup ini memang tempat masalah. Jangan permasalahkan masalahnya, tapi lihat dimasalah apa kehidupan kita.

Jika masalah yang ada membuat kita semakin shalih dan dekat kepada Allah, itulah kebaikan. Jalani dan hadapi hidup seperti ini sampai kita bertemu dengan kematian.

Wallahu Musta'an.

No comments:

Post a Comment