Wednesday, 1 March 2017

TANGIS UMAR BIN ABDUL AZIZ

Ketika Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi Khalifah menggantikan khalifah sebelumnya, Sulaiman bin Abdul Malik, ia menangis terisak-isak.
Umar memasukkan kepalanya ke dalam dua lututnya dan menangis sesunggukan.
Di dalam tangisnya, Umar mengucapkan kalimat, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raji’uun. Demi Allah, sungguh aku tidak mengharapkan urusan ini sedikitpun, baik dengan sembunyi-sembunyi maupun dengan terang-terangan.”

Melihat kondisi sang Khalifah seperti itu, beberapa penyair datang dengan maksud ingin menghiburnya, tetapi Khalifah Umar menolak dengan baik.
Sikap Khalifah Umar itu turut mendapat perhatian anaknya yang resah melihat ayahnya menangis hampir sepanjang hari. Walaupun dia berusaha mencari penyebabnya, namun anak Umar gagal mendapat jawabannya.

Hal yang sama dilakukan oleh istrinya Fatimah. Fatimah berkata kepada suaminya, "Wahai suamiku, mengapa engkau menangis seperti itu ?”

Umar bin Abdul Aziz menjawab, : "Wahai istriku, sekarang aku telah menjadi penanggung jawab urusan umat Muhammad. Terbayang olehku banyaknya para fakir miskin yang sedang kelaparan dan tidak mendapat perhatian dari pemimpinnya. Orang-orang sakit yang tidak mendapati obat yang memadai, orang-orang yang selama ini dizalimi, orang-orang lemah yang tidak berdaya dan penderitaan setiap rakyat dipelosok negeri ini."

Sang Khalifah melanjutkan kesedihannya, “Dan aku tahu sepenuh hati, bahwa Allah pasti akan meminta pertanggungjawaban dariku, sebab hal ini adalah amanah yang terpikul di pundakku."
Ia kembali berkata : "Jika aku tidak menunaikan amanah itu, sudah pasti neraka menantiku. Sedangkan jika aku telah menunaikan amamah itu sekalipun, aku masih ragu, apakah Allah menerima atau menolak pekerjaanku ."
Khalifah Umar kemudian membaca Firman Allah dalam surat Yunus ayat 15 :

إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
“Sesungguhnya aku benar-benar takut akan adzab di hari yang besar jika mendurhakai Tuhanku.”

Maka Fatimah pun turut menangis bersama suami tercinta, Umar bin Abdul Aziz.
Semoga bermanfaat.©AST

No comments:

Post a Comment