Tuesday, 8 November 2016

SELALU ADA DUA PILIHAN



Ketika membicarakan adanya sang Pencipta, anda akan mendapatkan dua analisa : memilih untuk menjadi orang yang mengakui eksistensinya, atau memilih menjadi atheis. 

Ketika telah membicarakan Tuhan, anda akan disodorkan kepada dua pilihan : Mengakui Allah sebagai Tuhan yang satu, atau menerima konsep ketuhanan bahwa Tuhan itu berbilang.

Ketika berbicara tentang Kenabian, anda akan menemukan dua versi teori : Versi pengikut agama Samawi yang memulikan para Nabi, atau versi pengikut agama bumi yang menistakan mereka.

Ketika membicarakan sosok Muhammad, anda dapati dua kelompok pendapat : Pendapat orang Islam yang mengimani kerasulannya, atau pendapat Yahudi dan Nasrani yang mendustakannya.

Ketika membicarakan para sahabat Nabi, anda akan menemukan dua jenis penjelasan : Penjelasan versi Ahlusunnah yang memuliakan mereka, atau versi Syiah Rafidhah yang membenci mereka.

Ketika berbicara tentang ulama-ulama mazhab, anda akan mendapatkan dua aliran : Mayoritas ulama yang mengikuti ilmu mereka dan segelintir ulama yang menolak mereka.

Ketika berbicara tentang ajaran Islam dan kehidupan, anda akan temukan Harakah muslimin yang membawa nilai- nilai al Qur’an atau kelompok Liberalis Sekularis yang menginginkan al Qur’an cukup tinggal di rumah atau tempat Ibadah.

Kekita berbicara tentang harakah Muslimin, anda akan dipaksa memilih menjadi pengadu domba sesama saudara seiman, atau menjadi lem perekat derap langkah perjuangan umat. 

Demikian seterusnya, ketika anda berbicara tentang masalah apapun, pada akhirnya anda harus menentukan satu dari sekian pilihan. Maka jadilah pemilih yang tidak sekedar ikut-ikutan. Karena itu akan menentukan tempat pulang anda : ke Syurga atau ke Neraka !

“Maka Kami (Allah) mengilhamkan pada jiwa itu jalan kedurhakaan dan jalan Ketaqwaan.” (QS. Asy Syam : 8)

No comments:

Post a Comment