Ketika membicarakan
adanya sang Pencipta, anda akan mendapatkan dua analisa : memilih untuk menjadi
orang yang mengakui eksistensinya, atau memilih menjadi atheis.
Ketika telah membicarakan
Tuhan, anda akan disodorkan kepada dua pilihan : Mengakui Allah sebagai Tuhan
yang satu, atau menerima konsep ketuhanan bahwa Tuhan itu berbilang.
Ketika berbicara
tentang Kenabian, anda akan menemukan dua versi teori : Versi pengikut agama Samawi
yang memulikan para Nabi, atau versi pengikut agama bumi yang menistakan
mereka.
Ketika membicarakan
sosok Muhammad, anda dapati dua kelompok pendapat : Pendapat orang Islam yang
mengimani kerasulannya, atau pendapat Yahudi dan Nasrani yang mendustakannya.
Ketika membicarakan
para sahabat Nabi, anda akan menemukan dua jenis penjelasan : Penjelasan versi
Ahlusunnah yang memuliakan mereka, atau versi Syiah Rafidhah yang membenci
mereka.
Ketika berbicara
tentang ulama-ulama mazhab, anda akan mendapatkan dua aliran : Mayoritas ulama
yang mengikuti ilmu mereka dan segelintir ulama yang menolak mereka.
Ketika berbicara
tentang ajaran Islam dan kehidupan, anda akan temukan Harakah muslimin yang membawa
nilai- nilai al Qur’an atau kelompok Liberalis Sekularis yang menginginkan al
Qur’an cukup tinggal di rumah atau tempat Ibadah.
Kekita berbicara
tentang harakah Muslimin, anda akan dipaksa memilih menjadi pengadu domba sesama
saudara seiman, atau menjadi lem perekat derap langkah perjuangan umat.
Demikian seterusnya,
ketika anda berbicara tentang masalah apapun, pada akhirnya anda harus menentukan
satu dari sekian pilihan. Maka jadilah pemilih yang tidak sekedar ikut-ikutan.
Karena itu akan menentukan tempat pulang anda : ke Syurga atau ke Neraka !
“Maka Kami
(Allah) mengilhamkan pada jiwa itu jalan kedurhakaan dan jalan Ketaqwaan.”
(QS. Asy Syam : 8)
No comments:
Post a Comment