Wednesday, 27 June 2018

PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN


Dalam al Qur’an kata Sam’u (pendengaran) dan Bashor (penglihatan) sering disebut secara beriringan. Namun ada yang unik, lafadz ayat selalu memposisikan keduanya dengan :

1.     Pendengaran selalu didahulukan penyebutannya dari penglihatan, contoh ayat :

وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَيۡ‍ٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran dan penglihatan.”
(QS. An Nahl :78)

2.     Pendengaran selalu disebut dalam bentuk tunggal (mufrad) sedangkan penglihatan disebut dalam bentuk jama’ (banyak).

Lihat ayat diatas, pendengaran disebut dengan السمع (tunggal) bukan الأسماع (jama’). Sedangkan penglihatan disebut dengan kata الأبصار (jama’), padahal bentuk tunggalnya البصر.
Contoh ayat lainnya :
يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ
“Dari persaksian yang dilakukan oleh pendengaranmu, dan penglihatan-penglihatan kalian…” (Q.S. Fushshilat: 22)

Kata pendengaran pada ayat diatas juga menggunakan kata sam’u (tunggal) sedangkan penglihatan menggunakan kata Abshor (jama’).

Apa hikmahnya ?

Hikmah sam’u didahulukan dari Bashor

Hal ini karena  panca indra manusia yang pertama kali berfungsi ketika dilahirkan adalah pendengaran, dan penglihatan akan berfungsi belakangan. Bahkan menurut beberapa ahli, Janin di rahim sudah dapat mendengar, sementara bayi yang lahir butuh beberapa waktu untuk dapat melihat.

Hikmah sam’u disebut tunggal dan Bashor bentuknya jama’ 

Sebabnya ternyata pendengaran hanya bisa fokus terhadap satu objek dalam satu waktu, sementara penglihatan bisa menangkap banyak objek. Telinga hanya dapat fokus kepada satu suara sementara mata dapat melihat banyak hal dalam sekilas.

Cobalah mengujinya, minta beberapa orang untuk berkata-kata dengan kalimat berbeda secara bersamaan, pasti hasilnya kita akan kesulitan menangkap semua perkataan.
Selanjutnya, mintalah beberapa orang berbuat sesuatu dihadapan kita dalam aksi yang berbeda-beda, kemungkinan besar kita akan bisa menangkap semua dan bahkan bisa menceritakan kembali.

Wallahu a’lam.

No comments:

Post a Comment