Dalam
al Qur’an kata Sam’u (pendengaran) dan Bashor (penglihatan) sering disebut secara
beriringan. Namun ada
yang unik, lafadz ayat selalu memposisikan keduanya dengan :
1.
Pendengaran selalu didahulukan penyebutannya dari penglihatan,
contoh ayat :
وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ
بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَيۡٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ
وَٱلۡأَبۡصَٰ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran dan penglihatan.” (QS. An Nahl :78)
2.
Pendengaran selalu disebut dalam bentuk tunggal (mufrad)
sedangkan penglihatan disebut dalam bentuk jama’ (banyak).
Lihat ayat diatas, pendengaran disebut
dengan السمع (tunggal) bukan الأسماع (jama’). Sedangkan penglihatan disebut
dengan kata الأبصار (jama’), padahal bentuk tunggalnya البصر.
Contoh ayat lainnya :
يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ
وَلَا أَبْصَارُكُمْ
“Dari persaksian yang dilakukan oleh pendengaranmu, dan
penglihatan-penglihatan kalian…”
(Q.S. Fushshilat: 22)
Kata
pendengaran pada ayat diatas juga menggunakan kata sam’u (tunggal) sedangkan
penglihatan menggunakan kata Abshor (jama’).
Apa
hikmahnya ?
Hikmah
sam’u didahulukan dari Bashor
Hal
ini karena panca indra manusia yang
pertama kali berfungsi ketika dilahirkan adalah pendengaran, dan penglihatan
akan berfungsi belakangan. Bahkan menurut beberapa ahli, Janin di rahim sudah
dapat mendengar, sementara bayi yang lahir butuh beberapa waktu untuk dapat
melihat.
Hikmah
sam’u disebut tunggal dan Bashor bentuknya jama’
Sebabnya
ternyata pendengaran hanya bisa fokus terhadap satu objek dalam satu waktu,
sementara penglihatan bisa menangkap banyak objek. Telinga hanya dapat fokus
kepada satu suara sementara mata dapat melihat banyak hal dalam sekilas.
Cobalah
mengujinya, minta beberapa orang untuk berkata-kata dengan kalimat berbeda
secara bersamaan, pasti hasilnya kita akan kesulitan menangkap semua perkataan.
Selanjutnya,
mintalah beberapa orang berbuat sesuatu dihadapan kita dalam aksi yang
berbeda-beda, kemungkinan besar kita akan bisa menangkap semua dan bahkan bisa
menceritakan kembali.
Wallahu
a’lam.
No comments:
Post a Comment