Monday, 25 March 2019

KETIKA AL QUR'AN DITELANTARKAN

Orang beriman memiliki timbangan untuk mengukur kebenaran dan kebatilan, yakni kitab suci al Qur'an.

Karenanya bahkan mereka bisa mengambil manfaat dan belajar tentang kebaikan dari seekor hewan sekalipun.

Seorang mukmin belajar dari keledai tentang arti kesabaran, bukan kedunguan.

Belajar dari rajawali tentang keperkasaan diangkasa tinggi, bukan menjadi pemakan bangkai.

Belajar dari anjing tentang makna kesetiaan, tapi tidak menggonggong.

Maka ketika al Qur'an sebagai panduan telah banyak ditelantarkan. Lahirlah bahkan dari madrasah dan sekolah kedunguan keledai, kerakusan rajawali dan kepandaian melolong seperti anjing.

No comments:

Post a Comment